Logo
images

Hikmah idul Adha

HIKMAH IDUL ADHA

“Sesungguhnya telah ada contoh teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia.”(QS. Al Mumtahanah: 4)

 

Perayaan Idul Adha tidak terlepas dari kisah teladan Nabi Ibrahim dan Keluarganya, sehingga kita terus di  ingatkan kepada kisah seorang kholilulloh (kekasih) Allah SWT,  nabi Ibrahim as yang Allah uji kecintaannya, antara cintanya kepada keluarga (nabi Ismail as dan Siti hajar)  dan cintanya kepada Allah. Alhamdulillah cintanya kepada Allah melebihi dari segalanya, hal ini membuat kita bahkan nabi Muhammad SAW harus mengambil pelajaran darinya.Hikmah yang dapat diambil dari kisah Ibrahim As dan keluarganya paling tidak ada 4 hal, diantaranya :

  1. Berbaik sangka kepada Allah SWT

Kita harus belajar kepada Siti hajar walaupun dia seorang wanita yang baru mempunyai anak bayi, kemudian di tinggalkan suaminya di padang pasir yang gersang, tetapi dia yakin jika ini adalah perintah Allah maka Allah tidak akan menyia-nyiakannya. Allah pasti akan membantunya, kisah ini bukan hanya untuk Siti hajar saja, kisah ini bukan untuk zaman itu saja, akan tetapi kisah ini akan terus berulang pada setiap zaman bahwa Allah SWT tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang senantiasa berbaik sangka kepada-Nya dalam segala hal.

 

  1. Mencari Rezeki yang halal

Ada rahasia yang jarang di kupas dari kejadian ini. Yaitu kesungguhan Siti hajar dalam mencari air di keluarkan segala tenaganya bolak balik dari Shafa dan Marwa, walaupun bolak balik dari Shafa dan Marwa belum mendapatkan air dia terus berusaha. Walaupun akhirnya air itu ada di dekat anaknya sendiri yang disebut dengan air zam-zam. Ini memberikan pelajaran kepada kita untuk bersungguh-sungguh dalam menjemput rezeki dengan mengeluarkan segala kemampuan yang kita miliki karena Kita di perintahkan bukan Cuma melihat hasil tapi juga usaha dan tenaga yang kita keluarkan, Rasulullah SAW sangat mencintai orang-orang yang bekerja keras.

 

  1. Berkorban untuk Allah SWT

Ketika Ismail bertambah besar, hati Ibrahim as tertambat kuat kepada putranya. Tidak mengherankan karena Ismail hadir di kala usia Nabi Ibrahim sudah tua. Itulah sebabnya beliau sangat mencintainya. Namun Allah hendak menguji kecintaan Ibrahim as dengan ujian yang besar disebabkan cintanya itu. Allah SWT berfirman : “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku Sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!” ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku Termasuk orang-orang yang sabar”.  (QS. Ash Shaaffat: 102 )

 

  1. Mendidik Keluarga

Nabi Ismail tidak akan menjadi anak yang penyabar jika tidak mendapat pendidikan dari ibunya. Dan Siti hajar tidak akan menjadi seorang yang penyabar jika tidak di didik oleh nabi Ibrahim as. Dan nabi Ibrahim as tidak akan dapat sabar jika tidak mendapat didikan dari Allah SWT melalui wahyu-Nya.Seorang anak dalam perkembangannya membutuhkan proses yang panjang, maka peran orang tua dalam membentuk perilaku yang berakhlaq mulia sangat dibutuhkan, perhatian sempurna kepada anak semenjak dari masa mengandung, melahirkan hingga sampai masa dewasa. Kewajiban ini diberikan di pundak orang tua oleh agama dan hukum masyarakat. Karena seseorang yang tidak mau memperhatikan pendidikan anak dianggap orang yang mengkhianati amanah Allah. Semoga kita sebagai orang tua, mampu memberikan pendidikan yang terbaik terutama pendidikan agama dan akhlak dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak kita mampu berkarakter seperti karakter nabi Ismail.

 

Demikianlah hikmah yang dapat kita ambil diantara hikmah-hikmah yang lainnya, semoga kita bisa meneladani nabi Ibrahim dan keluarganya, wallahu a’lam...



Dipost Oleh arrisalah press

Ar-Risalah Press | Media Online dalam Membina Umat Berkualitas

Tinggalkan Komentar